KRISIS..
Kata ini menghantui kita beberapa minggu terakhir ini.
Indonesia merupakan salah satu negara yang terkena imbas dari krisis yang terjadi secara global.
Akibat dari krisis ini banyak sekali, salah satunya nilai rupiah menjadi turun serta hancurnya investasi di pasar modal.
Contoh nyata dalam kehidupan kita sekarang ini, jika kita memegang uang rupiah, kita akan merasa bahwa rupiah kita seperti makin ga ada harganya. Kalau kita biasanya pergi ke luar negeri, kita juga akan melihat bahwa sekarang harga tiket yang biasanya ditentukan dalam USD jadi terasa lebih mahal karena penghasilan kita dalam rupiah.
Hal ini berdampak pada investasi. Tidak dapat dipungkiri bahwa orang mulai takut untuk berinvestasi. Tak sedikit orang yang menarik uangnya di pasar modal untuk dimasukkan dalam deposito perbankan yang menjanjikan hasil pasti.
Andaikata masih ada orang yang ingin melakukan investasi, maka orang itu juga akan merasa bingung : "investasi apa yang pas untuk saya saat ini?"
Tapi ternyata fenomena krisis ini hanya dirasakan oleh sekelompok orang. Kelompok tertentu merasakan krisis global saat ini bukanlah suatu masalah, banyak orang yang tetap saja boros. Menurut saya mereka sebaiknya lebih bijak dalam mengatur pengeluaran mereka.
Kami sebagai mahasiswa ini tentunya juga merasakan dampak dari krisis global ini. Mungkin kami tidak merasakan krisis tersebut secara langsung karena kami belum bergelut dalam dunia kerja, tapi kami merasakannya secara tidak langsung. Dampak yang kami rasakan ini adalah seperti batasan yang diberikan oleh orang tua kami. Dimana dalam kehidupan sehari-hari, kami harus berhemat. Kami harus mengatur pengeluaran kami.
Kita sebagai bangsa Indonesia sebaiknya sadar diri dengan keadaan ekonomi negara kita. Dengan kesadaran yang dimiliki oleh masyarakat diharapkan dapat membantu memulihkan kondisi ekonomi negara kita tercinta.
